PRAKTIK SUAP WARTAWAN DALAM PRODUKSI BERITA DI MEDIA DARING
Keywords:
Praktik suap, Wartawan, Media Online, Produksi beritaAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik suap wartawan dalam produksi berita di media daring. Ada lima tingkatan level yang mempengaruhi produksi berita, tiga diantaranya adalah wartawan, sumber berita dan organisasi media (Reese dan Shoemaker, 1996). Metode studi kasus dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap empat belas informan yang berasal dari lima kategori, yaitu enam informan wartawan media daring baik empat informan dari kalangan narasumber, dua informan dari perusahaan media daring, satu dari organisasi profesi dan satu dari Dewan Pers. Data penelitian menunjukkan bahwa praktik suap dalam produksi berita telah terjadi secara masif dan terpola dengan baik yaitu menggunakan perantara yang disebut Kordinator Lapangan (Korlap). Ada juga narasumber yang secara langsung mengirim siaran pers (rilis), agar diterbitkan oleh wartawan media daring dengan janji akan diberikan uang. Studi ini menunjukkan bahwa selain faktor upah dan pengawasan, munculnya praktik suap di kalangan wartawan, disebabkan beragam faktor lain, seperti adanya sistem kebijakan ngepos dan kuota berita pada wartawan media daring. Penelitian ini telah mampu menunjukkan bukti empiris, terjadinya praktik suap dalam produksi berita, yang dimulai dengan adanya kesepakatan antara pemberi suap (giver) dan penerima suap (receiver).
References
Buku
Abrar, Ana Nadya. (1982). Pers Indonesia Berjuang Menghadapi Perkembangan Masa. Yogyakarta: Liberty.
Atmakusumah, dkk. (1996). Mengangkat Masalah Lingkungan ke Media Massa. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Bungin, Burhan. (2008). Sosiologi Komunikasi (Teori, Paradigma, dan Discourse Teknologi Komunikasi di Masyarakat). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Creswell, John W. (1994). Research Design: Qualitative & Quantitative Approach. Thousand Oaks, London, New Delhi: Sage.
Day, Louis A. (1991). Ethics in Media Communications: Cases and Controversies 5th Edition, Kindle Edition. Belmont, California: Wadsworth Publishing Co Inc.
Eriyanto. (2001). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKiS.
Kovach, B., & Resenstiel, T. (2004). Sembilan Elemen Jurnalisme: Apa yang seharusnya diketahui Wartawan dan yang diharapkan publik (2nd Ed). Jakarta, Indonesia: Institut Studi Arus Informasi dan Kedutaan Besar Amerika Serikat.
______________ .(2012). Blur: Bagaimana Mengetahui Kebenaran di Era Banjir Informasi. Jakarta: Dewan Pers.
Marcell, Mauss;. (2001). A General Theory of Magic. Translated by Robert Brain. London and New York: Routledge.
Nugroho, Y., Putri, DA., dan Laksmi, S. (2012). Memetakan Lanskap Industri Media Kontemporer di Indonesia (Edisi Bahasa Indonesia). Jakarta: CIPG dan HIVOS.
Pavlik, John Vernon. (2001). Journalism and New Media. New York: Columbia University Press.
Rolnicki, Tom E. (2008). Pengantar Dasar Jurnalisme. Jakarta: Prenada Media Grup.
Shoemaker, Pamela J. dan Stephen D. Reese. (1991). Mediating The Message. New York: Longman.
___________________________. (1996). Mediating The Message Theories of Influences on Mass Media Content 2nd edition. Longman, c1996. New York: White Plains,
Sobour, Alex. (2001). Etika Pers, Profesionalisme dengan Nurani. Bandung: Humaniora Utama Press.
Artikel Internet
Agustina, Widiarsi. (2015). Korupsi ESDM, Paspampres hingga 83 Wartawan Kecipratan Duit. Dibaca pada 5 Januari 2018 dari https://nasional.tempo.co/read/664348/korupsi-esdm- paspampres- hingga-83-wartawan-kecipratan-duit